Di sini barang kali ada yang punya kisah baik dialami sendiri, orang lain, temen atau keluarga yang menjalin FWB a.k.a pertemanan yang berujung dengan hubungan sex meskipun dua-duanya sama-sama memiliki pasangan
Sebenernya ini bukan cerita saya.Ini cerita salah satu sahabat saya, sebut saja Ayu. Ayu menikah dengan seorang pria bernama Dika. Mereka telah menikah selama 3 tahun dan telah dikaruniai seorang putra. Ayu ini tinggal di rumah suaminya. Rumah tersebut merupakan peninggalan mendiang orang tua Dika. Ayu memiliki tetangga bernama Bunga. Ia juga merupakan sahabat Dika dari kecil. Bunga juga telah menikah hanya selang beberapa bulan dari pernikahan Dika dan Ayu.
Bunga bekerja sebagai seorang admin di sebuah perusahaan distributor makanan. Kantor Bunga bersebelahan dengan kantor Dika. Suami Bunga, Bagas, bekerja di luar kota. Ia pulang sebulan sekali. Anak bunga diasuh sang nenek namun pada sore harinya sang nenek pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah Bunga. Ibunya pun tidak datang saak akhir pekan karena Bunga libur. Bunga bukan hanya dekat dengan Dika namun juga dengan Ayu. Bunga, Ayu, dan Dika kerap pergi bersama bahkan membawa anak-anak mereka. Bunga juga telah memiliki seorang putra.
Ayu tidak pernah menaruh rasa curiga terhadap Bunga dan Dika sebab mereka telah menjadi sahabat sejak kecil. Bunga pun kerap meminta tolong Dika untuk urusan rumah seperti memperbaiki lampu, gas, atau kerusakan lainnya yang biasa dikerjakan seorang pria.
Suatu hari, Dika dan Bunga pulang bersama karena ban motor Bunga pecah. Ayu pun bersikap biasa saja, toh itu hal umum. Selama 3 tahun menikah, Ayu tidak pernah membuka HP Dika, ia pun tidak mengetahui sandinya. Namun belakangan, Ayu merasa gelisah terhadap suaminya. Ia merasa ada yang aneh. Bukan tanpa sebab, saat itu Ayu sedang membersihkan meja, ia mendapati pop up pesan WA di HP Dika. Pesan tersebut dari Burhan namun isi pesannya "Mas, besok kita makan siang bareng lagi ya, kita ketemu di Kafe biasa". Pesan tersebut dibubuhi emoticon kiss.
Dada Ayu bergetar, ia lemas tak terkira. Ia tidak menyangka suaminya ternyata seorang gay. Laki-laki yang selama ini ia nikahi tidak menunjukkan keanehan, bahkan ia merasa baik-baik saja saat berhubungan badan bahkan cenderung terpuaskan.Ia tidak bisa membuka pesan tersebut, ia tidak mengetahui sandi HPnya. Karena dirundung rasa penasaran. Semalaman ia memperhatikan dengan saksama saat Dika sedang bermain HP. 130295, akhirnya ada satu momen ia mendapatkan sandi tersebut.
Akhirnya, Ayu membuka pesan tersebut namun pesannya hanya berisi pesan tersebut tidak ada history chat lainnya. Foto profil yang tertera pun hanya gambar kucing. Bunga pun semakin penasaran, ia mengecek sosial media Dika yang lainnya yaitu Instagram dan Facebook. Namun ia tak menemukan apa-apa. Dika memang bukan orang yang aktif di sosmed. Ia lebih sering bermain WA.
Ayu pun memutuskan untuk mengikuti Dika keesokan harinya. Ayu sengaja menitipkan putranya pada sang ibu. Ayu meminta bantuan saya untuk membuntuti sang suami. Kami sudah berada di dekat kantor Dika menjelang waktu istirahat. Satu per satu orang yang keluar dari kantor diperhatikan hingga tibalah Dika keluar. Kami mengikuti Dika dengan hati-hati. Sampailah Dika di Kafe X. Ayu menyuruh saya masuk ke dalam kafe. Saya pun masuk. Alangkah terkejutnya saya, ternyata sosok yang ditemui Dika adalah Bunga bukan pria seperti yang dikatakan oleh Ayu. Saya pernah beberapa kali melihat Bunga saat main ke rumah Ayu. Rumah mereka bersebelahan.
Saya pura-pura lewat di dekat meja Dika, ia menyapa saya dan berbincang singkat. Saya berakting menerima telepon dan harus pergi padahal belum memesan makan. Saya pun menyampaikannya pada Ayu. Saya melihat air mata mengalir di pipinya. Saya berusaha menenangkannya dan meminta Ayu untuk tidak gegabah.
Sore harinya, saat Dika sudah pulang. Tanpa ditanya, Dika bercerita kepada Ayu bahwa ia bertemu dengan saya di kafe saat ia bersama dengan Bunga. Dika mengaku ia makan siang dengan teman-teman yang lainnya juga. Ayu tidak begitu saja percaya.
Ia pun mencari kesempatan untuk mencari bukti. Pernah saat itu Bunga meminta bantuan Dika untuk memperbaiki gas di rumah Bunga. Selang beberapa menit, Ayu menyusul dengan alasan mengembalikan mainan dari anak Bunga. Ayu tidak menemukan hal aneh. Ia melihat Dika memang sedang memperbaiki Gas dan Bunga menyuapi anaknya di teras rumah.
Beberapa kesempatan ia gagal mendapat bukti. Pesan di WA pun tidak ada history chat sepertinya sudah dihapus.
Saat itu akhir pekan, Ayu ijin hendak pergi ke rumah ibunya untuk janji kondangan ke salah satu sanak saudaranya. Ia tidak minta diantar, hanya meminta dijemput sore harinya.
Ayu tak benar-benar pergi kondangan. Ia hanya menitipkan sang putra pada ibunya. Dengan langkah kaki pelan-pelan ia kembali ke rumah. Ia tidak mendapati Dika. Namun ia mendapati pintu rumah Bunga sedikit terbuka dan mendapati sandal milik Dika. Ia memberanikan diri masuk. Perlahan ia membuka pintu tanpa menimbulkan suara. Ia mendapati putra dari Bunga tertidur lelap di depan TV yang menyala dengan suara agak kencang. Sayup-sayup ia mendengar suara di ruang belakang.
Ayu pun tidak gegabah, ia perlahan mendekati ruangan tersebut, yang ia tau itu berasal dari ruangan kecil di sebelah kamar mandi. Karena sering main di rumah Bunga, Ayu paham betul ruangan tersebut merupakan gudang penyimpanan barang-barang rumah tangga atau mainan anak yang sudah tidak terpakai.
Dari balik tembok, ia dengan hati-hati memastikan. Pintu ruangan tersebut tak tertutup rapat dan menyisakan celah. Betapa remuknya Ayu.Ia mematung, saat melihat Dika meremas dan menciumi dada Bunga dari balik dasternya. Bunga pun beranjak dengan membawa luka dan membiarkan dua manusia tersebut menikmati dunianya.
Setelah kejadian tersebut, Ayu bersikap seperti biasa tentunya dengan harus menahan sakit. Ia memilih mencari informasi apa saja yang mereka lakukan di belakangnya. Ayu mendapati fakta mereka telah melakukannya sejak lama. Mereka mencari kesempatan saat anak Bunga dibawa sang nenek dan saat suaminya tidak ada serta saat Ayu sedang tidak ada di rumah. Mereka juga kerap makan siang bersama bahkan pergi bersama dengan alasan alasan ada acara dengan teman SMAnya mengingat mereka satu almamater. Mereka tidak hanya berteman tapi lebih dari itu.
wih parah sih ini, apa kalau sudah sama sama menikah masih termasuk FWB ya? apa bukannya sudah selingkuh?
Kata temen saya, ya ternyata mereka udah temenan deket dari lama bgt dan udah doing some sex activities. Setelah si cowok nikah sama temen saya, yang cewek pun nyusul nikah. Entah buat nutupin kelakuan mereka atau gimana, ga tau ya.
Kalo emang mereka udah FWB dari dulu dan menjadikan pernikahan sebagai kedok aja. Kenapa mereka ga nikah aja?? tanda tanya besar??
Ada kenalan saya juga melakukan FWB gitu.
mereka sama - sama gak punya pacar, tapi juga gak maw terikat gitu sebagai pasangan..
hubungan mereka pun kaya temen biasa gitu kalau di circle mereka
@kania89 bener banget, daripada nikah tapi sama sama nyakitin pasangannya yang gak taw apa apa..